Selasa, 07 Februari 2012

RINTANGAN SETELAH KEMATIAN

Seperti biasanya aku bersama bu Dian guru ngajiku selalu meluangkan waktu diminggu pagi untuk mendengarkan tausiah dari para ustad biasanya dimasjid AL-AZHAR BSD.
Aku beruntung bisa ketemu sama bu Dian seorang guru yang baik, tidak sombong, berakhlak mulia dan beragama cerminan wanita sholehah.
Walaupun usianya terpaut jauh tapi beliau bisa menempatkan diri, kadang seperti kakak dan teman untuk berbagi cerita, kadang seperti seorang ibu yang memberikan nasihat kepada anaknya tentang kehidupan.

Jam 08.00WIB tanggal 5 febuary yang bertepatan dengan hari besar Maulud Nabi Muhammad SAW, kami bergegas menuju masjid kali ini bukan dimasjid AL-AZHAR akan tetapi di masjid Imam Syafi'i-Bonang, meskipun hujan gede kami semangat untuk datang kemasjid.
Setelah sampai dipelataran masjid ada orang yang menjual buku yang akan menjadi bahan pengkajian untuk minggu ini.Aku sempat bengong setelah memlihat judul buku yang akan menjadi topik ceramah kali ini karena dari judulnya membuat bulu kuduku merinding, judul buku itu adalah "RINTANGAN SETELAH KEMATIAN" karangan ustad ZAENAL ABIDIN BIN SYAMSUDIN. Akupun membeli buku itu biar gampang dalam pengikuti bedah buku kali ini, harganya cukup terjangkau sekitar 50 ribu tapi lumayan dapat ilmu....

Aku memasuki masjid yang cukup luas dan lumayan sederhana dibandingkan dengan masjid-masjid yang ada. Didalam masjid itu sudah berkumpul para ukhti yang memakai pakaian jilbab serba hitam dan bercadar, otakku langsung berfikir jangan-jangan ini perkumpulan terlarang yang mengarah pada hal yang negatif, para ukhtinya seperti para istri teroris yang sangat aku benci itu. Aku terasa memasuki dunia yang sangat asing karena hanya aku sendiri yang memakai pakaian jilbab berwarna orang dengan kerudung berwarna merah suatu pemandangan yang sangat kontras. Ini membuatku sangat tidak nyaman tapi untungnya bu Dian menenangkan hatiku bahwa kesini tujuannya untuk mencari ilmu dan merekapun semuanya saudara yang seiman. Legaaa....

Ceramah dimulai...
Astagfillahalazim......ternyata ustad pengarang buku itu bertampang menyeramkan karena jenggot yang dibiarkan tumbuh lebat sampai terjuntai panjang dari segi pakaian dan kopiahnya sama seperti orang-orang timur tengah.

Bedah Buku:
DUNIA YANG FANA
Banyak orang lupa atau tidak sadar bahwa dunia hanya sebagai tempat persinggahan semetara dan tempat tinggal sejenak untuk mencari bekal perjalanan menuju kampung akhirat. Oleh karena itu dunia hanya sebagai lahan untuk beramal dan tempat untuk beribadah kepada ALLAH, sedangkan akhirat sebagai kampung tempat menuai balasan dan memetik pahala.
Wahai manusia, ingatlah dunia yang kalian tekuni, karir yang kalian kejar, kesejahteraan yang kalian dambakan, ketenangan yang kalian inginkan, kebahagiaan yang kalian idamkan dan kemewahan yang kalian impikan pasti akan berakhir dengan kepunahan dan kematian, apapun yang ada didunia ini pasti akan sirna. Dunia tempat dimana kenistaan bertahta dan ketamakan sebahai raja, kezaliman berkuasa, kesengsaraan sebagai busana, sehingga dunia laksana pelacur yang tidak pernah setia kepada suaminya, Orang mengejarnya bagaikan mengejar binatang buas, dan orang yang mencarinya laksana sedang berenang didanau buaya, dan orang yang menikmatinya ibarat meminum air garam yang tak perasa puas.Karena nikmat dunia dan harta kekayaan hanya sekedar fitnah yang menipu dan nikmat sesaat yang menyilaukan, maka hendaknya seorang hamba berhati-hati dalam menyikapinya. Jangan tenggelam dan terlena dalam gemerlap keindahan dan kesengsaraan.

MENJEMPUT KEMATIAN
Banyak sekali keutamaan yang bisa dipetik seorang hamba dari mengingat kematian, diantaranya membersihkan hati, yang telah kusut, tumbuhnya kesadaran untuk kembali keakhirat, menghidupkan rohani yang sudah berkarat, menggugah semangat ibadah yang sedang lemah, menumbuhkan keimanan dan ketaatan yang telah mengendur, menguatkan tekad dalam bertobat dan membentuk pribadi yang tangguh dan qana'ah.

Sementara orang yang terlena dengan kenikmatan dunia, silau dengan gemerlapnya harta, dan menjadi budak syahwat akan lalai hatinya untuk menginngat kematian. Dan ketika kemtian diinngatnya maka hatinya sangat membencinya dan inginlari darinya bahkan tidak ingin berpisah dengan dunia dan ingin hidup seribu tahun lagi.

"Mereka yanng paling banyak mengingat kematian dan orang yang paling baik persiapannya untuk kehidupan setelahnya, mereka itulah orang-orang yang cerdik".

Orang yang sedang menghadapi sakaratul maut tidak lagi mampu untuk bersuara apalagi untuk berteriak, karena kekuatan sudah melemah dan kepedihan sudah sampai pada titik klimaks hingga menyayat-nyayat hati. Begitu pula seluruh jasad menahan perih dan pedih yang amat sangat yang membuat seluruh organ tubuh menjadi lunglai dan lemas terkulai, sehinggatidak mempunyai kekuatan untuk berteriak meminta bantuan.

Sementara pikiran kalut dan bingung menahan derita, lisan menjadi bisu, seluruh persendian dan seluruh ruas jari lemas terkulai. Andaikata sang mayat mampu merintih, berteriak dan meminta bantuan untuk melupakan kepedihan ini pasti akan dilakukannya.
Tetapi itu tidak mungkin, kalau masih tersisa kekuatan, ia hanya bisa didengar lewat suara ruh saat dicabutdan ditarikdengan suara dengkuran, dan suara sekarat yang terdengar dikerongkongan dan dada. Semua warna kulit berubah dan rasa sakit amat sangat menyebar keseluruh tubuh bagian luar maupun dalam, mata melotot, mulut terkunci rapat, ujung jari-jari menggenggam, urat nadi dan seluruh otot mulai membeku dan anggota tubuh mulai tidak berfungsi satu persatu.
Saat nyawa sudah berada dikerongkongan maka putuslah sudah harapan terhadap dunia, perhatian terhadap keluarga, dan tertutup pula pintu tobatnya.

Ketahuilah, bahwa terlepasnya ruh dari jasad mengalami tiga tahapan:
1. Malaikat maut menarik ruh dari arah kepala hingga kerongkongan, maka terlepasnya ruh dari jasad yang dibarenngi rasa sakit yanng amat pedih yang disebut dengan SAKARATUL MAUT.
2. Pada saat ruh telah sampai ketenggorokan dan ketika sang mayat melihat malaikat maut, maka habislah kehidupan dunia dan mulai memasuki gerbang ALAM BARZAH.
3. Ruh dicabut dan ditarik dari tubuh secara total dan keluar dari arah kepala.
Seperti sabda Nabi: "Sesungguhnya ruh ketika dicabut maka diikuti pandangan".

Begitu sangat mengerikan saat sakaratul maut menghampiri, dan kita tidak tau kapan dan dimana sakaratul maut itu kan menghampiri kita. Karena setiap mahluk hidup yang ada dimuka bumi ini pasti akan mati. Seberapa siapkan kita untuk menemui kematian????

"Ya ALLAH, penguasa kerajaan yang ada dibumi dan dilangit peluklah aku janganlah Engkau tinggalkan aku merana didunia ini, tegurlah aku jika aku melakukan kesalahan sebelum semuanya terlambat dan menjadi penyesalan yang tiada tara, aku ingin saat waktuku telah usai dan sakaratul maut menghampiriku aku meninggal dalam keadaan khusnul khotimah...aku bukan orang yang pandai dalam mensyukuri nikmat yang Engkau berikan terhadapku tapi aku orang bodoh yang mau belajar untuk menjadi baik ridhoi aku dan tuntunlah aku ya ALLAH.....aminnnnn

TO BE CONTINUE.....

1 komentar: