Jumat, 16 Agustus 2013

Bercermin dengan cermin yang retak

Disudut kamarku tergantung cermin yang agak sedikit kusam tapi bisa aku pergunakan untuk berhias, terkadang sambil berlenggak-lenggok didepan cermin saat aku mencoba baju baru yang aku beli dipasar atau terkadang sambil bernyanyi kecil untuk mengexpresikan ungkapan hati disaat aku sedang senang dan bahkan aku suka bertanya sama cermin tentang diriku, apakah aku ini cantik atau tidak?......Cermin akan menjawabnya karenavcermin adalah benda yang sangat jujuruntuk menilai diri ini.

Sore itu aku sedang mencoba baju baru yang menurut aku bagus walaupun modelnya agak sedikit ketinggalan zaman karena harganya juga tidak terlalu mahal maklum aja aku beli dipasar tradisional dengan tawar -menawar yang cukup alot sama penjualnya.

"Cermin tau ga? Aku baru saja membeli baju ini dipasar saat aku belanja sayuran" Kataku sambil memakai baju baru yang berwarna orange sedikit corak gambar bunga tulip.
"Oh ya, Kamu tau ga? Hati aku seneng banget karena satu minggu lagi mas Toni mau datang makanya aku beli baju baru biar nantibpas ketemu dia akubakan terlihat cantik dimatanya, gimana cermin apakah aku sudah terlihat cantik?" Tanyaku sama cermin.
Cermin hanya tersenyum melihat aku yang masih berlenggak-lenggok didepannya.

"Hai nona yang cantik, apakah kamu yakin mas Toni itu akan datang untuk menemuimu?"
"Apakah kamu tau kalau selama ini dia sudah milik orang lain? Atau mungkin dia sudah berkeluarga?"
"Apakah kamu tau kalau selama ini berbulan-bulan kamu menanti dia tapi dia tidak merasa dinanti sama kamu?"
"Apakah kamu tau kalau selama ini kamu terlalu perhatian yang setiap saat setiap waktu kamu care sama dia sedangkan sedikitpun dia tidak ada care sama kamu?"
"Apakah kamu tau kalau malam minggu dia sedang asik nonton atau jalan-jalan sama pacarnya atau bahkan mungkin sama keluarganya? Sedangkan kamu disini menangis meratapi kesendirianmu"
"Apakah kamu tau selama ini dia kerja dimana? Dengan segudang alasan dia bilang bekerja menjadi TKI diluar negri atau diluar kota tapi dia sebenarnya dia ada disini?"
"Apakah kamu tau kalau selama ini dia hanya ingin mempermainkan hati kamu saja?" Segudang pertanyaan dari cermin terlontar tajam menembus hatiku.

"Tidak cermin, kamu salah.....dia pasti akan datang dan menjemputku untuk merenda hari-hari yang indah bersamanya" Jawabku membela diri.
Cermin itu tersenyum seakan-akan mau mengejek aku.
"Hai nona, kamu jangan jadi orang tolol, aku tau kamu itu kuat, tangguh, tetapi sebenarnya kamu itu rapuh tidak sekuat yang orang kira, kamu boleh tegas dengan semua orang tapi kamu juga harus tegas dengan dirimu sendiri, karena kamu juga berhak untuk berbahagia untuk bisa menentukan masa depanmu" Jawab cermin.

"Nona.......kamu harus bangun dari mimpimu, kamu jangan jadi putri tidur yang sedang menunggu sang pangeran untuk membangunkanmu dari tidur panjangmu".
" Nona.....sudah cukuplah kamu mengalami kepahitan hidup, kasihanilah dirimu raih impianmu, aku yakin banyak cinta yang nyata yang akan memberikan kebahagiaan kepadamu bukan kebahagiaan yang semu".
"Nonaaaa....kalau mas Toni kamu itu cinta sejatimu dia tidak akan membuatmu menunggu dan dia tidak akan menelantarkanku dalam kesendirian yang membuatmu menangis, tapi dia akan datang dan menjemputmu untuk memberikan cinta sejatinya hanya kepadamu".
"Aku yakin mas Toni akan dataaaaaanggg..."Teriak aku.
"Nonaaaa.....yang cantik, janganlah kamu sia-siakan perjalanan hidupmu dengan hal-hal yang tidak baik dan tidak pasti, ingatlah waktu sangat berjalan dengan cepat jangan sampai kamu menunggu yang tidak pasti sampai usiamu menua" Jelas cermin.

"Tidaaaaaakkkkkk.......Kamu jahaaattt" Teriakku.
Prrraaaaaaaanngggggg.......
Cermin itu pecah berantakan kena tinju tak terasa jari-jari tanganku berdarah.
Sakiiiiitttt.......
Periiiiiiiihhh.......
Aku tertunduk lemas dan menangis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar